Kamis, 20 November 2025

IMAN KEPADA ALLAH

 

Pendahuluan (Kisah Inspiratif tentang Iman kepada Allah)

Bayangkan kamu hidup di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Seorang pemuda yang tumbuh dalam lingkungan penyembah berhala. Kaumnya membuat patung-patung besar lalu memujanya sebagai sesembahan. Namun Ibrahim berbeda. Ia menggunakan akal sehatnya. Ia melihat bintang, bulan, dan matahari—semuanya terbit dan tenggelam. Maka ia sadar bahwa semua itu bukan Tuhan, karena Tuhan tidak mungkin berubah dan tidak mungkin hilang.

Allah menggambarkan perjalanan iman Ibrahim dalam Al-Qur’an:

فَلَمَّآ اَفَلَتْ قَالَ لَآ اُحِبُّ الْاٰفِلِيْنَ
"Ketika bintang itu tenggelam, Ibrahim berkata: Aku tidak menyukai yang tenggelam." (QS. Al-An’am: 76)

Dari kisah Ibrahim kamu belajar bahwa iman kepada Allah bukan sekadar menerima tanpa berpikir, tetapi melalui pencarian, pengamatan, dan keyakinan yang kokoh. Kamu juga belajar bahwa iman akan menuntunmu pada kehidupan yang tenang, bermakna, dan penuh harapan.

Dengan pemahaman itu, mari kamu pelajari lebih dalam apa arti beriman kepada Allah dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupanmu sebagai siswa SMK.


BAB 1: Pengertian Iman kepada Allah

Ketika kamu mengatakan bahwa kamu “beriman kepada Allah”, sebenarnya kamu sedang mengakui bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, Dzat yang menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta.

1. Makna Iman secara Bahasa dan Istilah

  • Secara bahasa, iman berarti percaya atau membenarkan dengan hati.

  • Secara istilah, iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikan dengan perbuatan.

Artinya, iman tidak hanya ada dalam ucapan, tetapi harus kamu wujudkan dalam sikap sehari-hari—misalnya jujur, tidak menipu, dan bertanggung jawab.

2. Pengertian Iman kepada Allah

Iman kepada Allah berarti:

  • meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada,

  • memiliki sifat-sifat kesempurnaan,

  • tidak menyerupai makhluk-Nya,

  • serta hanya Allah yang berhak disembah.

3. Perbedaan Iman, Islam, dan Ihsan

  • Islam: taat dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan.

  • Iman: keyakinan dalam hati kepada apa yang telah ditetapkan Allah.

  • Ihsan: beribadah seakan-akan engkau melihat Allah; jika tidak, yakinlah bahwa Allah selalu melihatmu.

4. Tanda-Tanda Orang yang Beriman

Jika imanmu benar, kamu akan:

  • jujur dalam berbicara,

  • disiplin menjalankan ibadah,

  • bersyukur atas nikmat sekecil apa pun,

  • menjauhi perilaku maksiat dan syirik,

  • amanah dalam tugas sekolah atau saat praktik kerja lapangan (PKL).


BAB 2: Dalil tentang Iman kepada Allah

Dalam Islam, keyakinan tidak boleh hanya berdasarkan perasaan, tetapi harus berdasarkan dalil dari Al-Qur'an dan hadis.

A. Dalil dari Al-Qur’an

1. QS. Al-Baqarah: 285

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ۗ
"Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman."

Ayat ini menegaskan bahwa iman kepada Allah adalah dasar dari semua keimanan.

2. QS. Al-Ikhlas: 1–4

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۞ اللّٰهُ الصَّمَدُ ۞ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ۞ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
"Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya."

Melalui surah ini, kamu belajar bahwa Allah itu satu, tidak bergantung pada apa pun, dan tidak sama dengan makhluk.

B. Dalil Hadis

Hadis tentang rukun iman:
Nabi bersabda bahwa iman meliputi:
"Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik-buruk."

Hadis ini menjadi dasar utama keyakinan umat Islam.


BAB 3: Mengenal Allah (Ma’rifatullah) melalui Tanda Kekuasaan-Nya

Kamu bisa mengenal Allah melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya, baik di alam semesta maupun pada dirimu sendiri.

1. Penciptaan manusia

Tubuhmu tersusun dari sistem yang sempurna: jantung, paru-paru, otak, pembuluh darah, dan saraf. Semuanya bekerja tanpa kamu perintah setiap saat. Inilah bukti kuasa Allah.

2. Keteraturan alam semesta

Bumi berputar tanpa henti, matahari terbit tepat waktu, hujan turun pada musimnya—semua teratur sesuai sunatullah.

3. Sunatullah dan Ilmu Pengetahuan

Di SMK, kamu mempelajari fisika, biologi, listrik, teknik mesin, dan teknologi. Semua hukum alam dan teknologi itu sebenarnya berasal dari ketetapan Allah. Jadi belajar dengan sungguh-sungguh adalah salah satu bentuk syukurmu kepada Allah.


BAB 4: Sifat-Sifat Wajib Allah

Agar kamu semakin mengenal Allah, kamu perlu memahami 13 sifat wajib-Nya. Setiap sifat menunjukkan kesempurnaan Allah dan menjadi pembeda antara Allah dan makhluk.

Sifat wajib adalah sifat yang pasti dimiliki Allah dan menunjukkan kesempurnaan-Nya.




Setiap sifat ini memiliki makna dan aplikasinya dalam kehidupan. Misalnya Wahdaniyah mengajarkan kamu untuk hanya menyembah Allah, bukan jimat atau benda apa pun.


BAB 5: Sifat Mustahil bagi Allah

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya.

Sifat mustahil adalah sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan Allah,


Memahami sifat mustahil membuat kamu terhindar dari keyakinan yang salah, termasuk keyakinan syirik.


BAB 6: Sifat Jaiz bagi Allah



Allah boleh melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Misalnya:

  • Allah memberi kesehatan atau sakit,

  • memberi rezeki dalam jumlah yang berbeda-beda.

Tugasmu adalah berusaha dan beriman bahwa apa pun ketetapan Allah selalu baik.


BAB 7: Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Allah

Kamu bisa menunjukkan imanmu melalui:

  • bersyukur,

  • ikhlas,

  • tawakal,

  • takwa,

  • menjauhi syirik,

  • menjalankan ibadah wajib,

  • jujur saat praktik atau ujian,

  • tidak korupsi waktu, bahan, atau alat kerja,

  • amanah di lingkungan sekolah dan PKL.


BAB 8: Penyimpangan terhadap Iman kepada Allah

Agar imanmu terjaga, kamu perlu mengetahui hal-hal yang menyesatkan, seperti:

  • Syirik: mempercayai jimat, dukun, atau kekuatan selain Allah.

  • Kufur: mengingkari nikmat Allah.

  • Takhayul & Khurafat: mempercayai hal-hal tidak masuk akal tanpa dasar syariat.

  • Meragukan ketetapan Allah.


BAB 9: Hikmah Beriman kepada Allah

Jika kamu beriman kepada Allah, kamu akan merasakan:

  • ketenangan hati,

  • hidup memiliki tujuan,

  • akhlak menjadi lebih mulia,

  • rasa tanggung jawab yang besar,

  • terhindar dari perbuatan buruk,

  • menjadi siswa yang jujur, disiplin, dan produktif.


BAB 10: Aplikasi Iman kepada Allah di Kehidupan Siswa SMK

Contoh pengamalan:

  • kamu jujur saat ujian teori maupun praktik,

  • tidak mencuri alat/bahan praktik,

  • amanah dalam tugas PKL,

  • tidak memakai jimat agar lulus,

  • menghadapi masalah dengan tawakal, bukan putus asa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon sertakan identitas
nama :..
komentar

terima kasih