Rabu, 19 November 2025

Menepati Janji (Al-Wafā' bil-'Ahd)

 

Kisah Teladan: Janji yang Tidak Pernah Dikhianati

Bayangkan suatu hari kamu hidup pada masa Rasulullah ﷺ. Saat itu, penduduk Makkah sangat memusuhi beliau. Namun ada satu hal yang bahkan musuh-musuh beliau akui: kejujuran dan kesetiaan pada janji.

Rasulullah ﷺ dikenal sebagai Al-Amīn, orang yang paling terpercaya. Suatu ketika, sebelum masa kenabian, beliau pernah berjanji bertemu seseorang di sebuah tempat. Namun orang itu lupa dan tidak datang. Rasulullah ﷺ tidak pulang, bahkan menunggu hingga tiga hari lamanya. Ketika orang itu akhirnya datang, ia terkejut melihat Rasulullah masih menunggu dengan sabar.

Beliau berkata lembut:
“Wahai saudaraku, engkau telah membuatku menunggu.”

Bayangkan, seseorang yang mulia seperti Rasulullah saja begitu menjaga janji—padahal beliau bisa saja memilih untuk pulang, marah, atau membatalkan pertemuan itu.

Kisah ini mengajarkanmu bahwa janji bukan sekadar ucapan, tapi cermin kepribadianmu. Dari sikap menepati janji, orang menilai apakah kamu orang yang amanah atau tidak.


Materi Pembelajaran: Menepati Janji


1. Pengertian Menepati Janji (Al-Wafā' bil-'Ahd)

a. Definisi Janji Secara Bahasa dan Istilah

  • Secara bahasa, janji (العهد) berarti ikatan, kesepakatan, atau komitmen.

  • Secara istilah, janji adalah kesanggupan yang kamu ucapkan atau sepakati untuk dilakukan di masa mendatang.

Ketika kamu berkata kepada teman, “Nanti aku bantu presentasi ya,” itu sudah menjadi janji yang wajib dijaga.

b. Makna Menepati Janji dalam Islam

Dalam Islam, janji bukanlah hal sepele. Ia adalah amanah yang harus kamu jaga. Jika kamu mengucapkan sesuatu, berarti kamu bertanggung jawab untuk melaksanakannya.

Allah memuji orang beriman sebagai orang yang:
“Apabila diberi amanah, mereka menunaikannya.”

c. Kedudukan Janji Sebagai Amanah

Menepati janji merupakan bagian dari:

  • Keimanan

  • Akhlak mulia

  • Tanda orang berintegritas

Sebaliknya, mengingkari janji merupakan ciri perilaku buruk dalam Islam.


2. Dalil Tentang Perintah Menepati Janji

a. Dalil Al-Qur’an

1) QS. Al-Mā'idah: 1

وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعُقُودِۚ

Wa aufū bil-'uqūd.
"Penuhilah segala akad (janji) itu."

Ayat ini menegaskan bahwa setiap janji, baik besar maupun kecil, wajib kamu tepati.


2) QS. An-Nahl: 91–92

وَأَوۡفُواْ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ إِذَا عَـٰهَدتُّمۡ...
Wa aufū biʿahdillāhi idzā 'āhadttum...

"Tepatilah janji kepada Allah apabila kamu berjanji..."

Ayat ini memperingatkan bahwa melanggar janji akan membawa kerusakan kepercayaan dan dosa besar.


3) QS. Al-Isrā’: 34

وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡـُٔولٗا

Wa aufū bil-'ahd, innal-'ahda kāna mas’ūlā.
"Dan penuhilah janji, karena janji itu akan dimintai pertanggungjawaban."

Ayat ini mengingatkan kamu bahwa setiap janji akan dimintai pertanggungjawaban di dunia dan di akhirat.


b. Dalil Hadis

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah ia berkhianat."
(HR. Bukhari-Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa mengabaikan janji termasuk ciri kemunafikan, yaitu sifat yang sangat dibenci Allah.


3. Macam-Macam Janji Dalam Islam

Sebagai pelajar SMK, kamu perlu tahu bahwa tidak semua janji sama. Islam mengajarkan beberapa jenis janji:

a. Janji kepada Allah

  • Nazar

  • Komitmen taat

  • Doa atau sumpah yang mengandung janji

b. Janji kepada sesama manusia

  • Perjanjian antara teman

  • Kesepakatan dengan guru

  • Kontrak dengan perusahaan saat PKL

  • Kesepakatan dalam kelompok proyek

c. Janji kepada diri sendiri

Misalnya: berkomitmen untuk belajar setiap malam atau tidak menunda pekerjaan.

d. Akad dalam muamalah

  • Jual beli

  • Hutang-piutang

  • Kesepakatan kerja

Semua bentuk akad ini wajib dijaga, karena termasuk bagian dari perilaku profesional.


4. Hukuman dan Dampak Melanggar Janji

Ketika kamu melanggar janji, dampaknya tidak hanya dirasakan orang lain, tetapi juga dirimu sendiri.

a. Ciri orang munafik

Mengabaikan janji menunjukkan lemahnya iman.

b. Hilangnya kepercayaan

Orang menjadi ragu mempercayaimu lagi.

c. Dampak sosial

  • Reputasi rusak

  • Sulit dipercaya dalam kelompok

  • Konflik dengan teman/guru/perusahaan PKL

d. Dampak spiritual

  • Hilangnya keberkahan

  • Hati menjadi keras

  • Rezeki tidak lancar

e. Tanggung jawab di akhirat

Semua janji akan dihisab oleh Allah.


5. Hikmah dan Manfaat Menepati Janji

Jika kamu membiasakan diri menepati janji, kamu akan merasakan manfaat besar:

  • Kamu menjadi pribadi tanggung jawab.

  • Kamu membangun kepercayaan dengan guru, teman, bahkan dunia industri.

  • Kesempatan PKL, kerja, dan prestasi menjadi terbuka.

  • Kamu akan dikenal sebagai orang yang amanah dan profesional.

  • Karakter integritasmu semakin kuat.


6. Contoh Menepati Janji Dalam Kehidupan Siswa SMK

Kamu dapat menerapkan sikap ini dalam berbagai kegiatan:

  • Datang tepat waktu ke sekolah dan tempat PKL.

  • Mengumpulkan tugas sesuai kesepakatan.

  • Tidak menunda proyek kelompok.

  • Menyelesaikan pekerjaan praktikum dengan disiplin.

  • Menghormati komitmen dengan instruktur di dunia industri.


7. Bentuk-Bentuk Janji yang Harus Kamu Jaga

a. Janji lisan

Ucapanmu adalah komitmenmu.

b. Janji tertulis

Contohnya kontrak PKL, surat izin organisasi, dan kesepakatan proyek.

c. Janji moral

Misalnya bertekad untuk berubah menjadi pribadi lebih baik.

d. Akad formal

Dalam dunia SMK, akad bisa berupa:

  • Kontrak kerja sama

  • Perjanjian magang

  • Surat tugas proyek


8. Adab dan Etika Menepati Janji

Agar kamu menjadi pribadi yang dihormati, perhatikan etika berikut:

  1. Jangan mengumbar janji.

  2. Berpikirlah sebelum berjanji.

  3. Ucapkan janji dengan jujur.

  4. Berusaha keras menepatinya.

  5. Jika ada halangan, sampaikan dengan sopan sebelum batas waktu.

  6. Jangan mencari alasan setelah gagal menepati janji.

  7. Hindari menunda-nunda tugas.


9. Kaitan Menepati Janji dengan Profil Pelajar Pancasila

Menepati janji membantu kamu menjadi:

  • Pelajar beriman dan bertakwa → karena menjaga amanah.

  • Pelajar mandiri → karena disiplin dan bertanggung jawab.

  • Pelajar gotong royong → karena membangun kepercayaan dalam kerja kelompok.

  • Pelajar kreatif dan bernalar kritis → karena merencanakan sebelum berkomitmen.

  • Pelajar berkebinekaan → karena menjaga keharmonisan sosial.


10. Refleksi Akhlak

Cobalah renungkan:

  • Apa yang kamu lakukan jika tidak mampu menepati janji?

  • Bagaimana perasaan temanmu jika kamu mengingkari komitmen kerja kelompok?

  • Perubahan apa yang bisa kamu lakukan agar menjadi pribadi yang amanah?

Jawaban jujur dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantumu membentuk karakter yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon sertakan identitas
nama :..
komentar

terima kasih